السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Marhaban Ya Ramadhan 1436 H, para reader semua . J
“Hai orang-orang yang beriman!
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa,” (Al-Baqarah: 183)
Alhamdulillah, Bulan yang sangat dinantikan oleh
umat muslim kini hadir kembali. Puji syukur kehadirat Allah SWT, kita semua
masih dapat dipertemukan dengan bulan yang penuh berkah ini.
Apa yang buat kalian sangat menunggu kehadiran bulan
ini, teman-teman? Tentunya banyak hal yang kita nantikan. Dimana, di bulan ini
kita dapat banyak sekali manfaat, diantaranya pahala yang berlipat-lipat,
keberkahan, semangat berlomba berbuat kebaikan, menghormati agama lain, kebersamaan,
ampunan, malam lailatul qadar. Bahkan di bulan ini juga kita bisa makan-makanan
enak, mendapat pakaian baru, dan masih banyak lagi yang gak bisa disebutkan
satu persatu.
Dalam artikel ini, Penulis
tertarik membahas toleransi dalam beragama, khususnya toleransi beragama di
bulan ramadhan ini. Tentunya, kalian sudah sangat paham. Di setiap agama, kita pasti
diajarkan untuk bertoleransi. Arti toleransi itu sendiri adalah membiarkan umat lain untuk beribadah dan berhari raya
tanpa mengusik mereka. Tapi, maksud toleransi di sini bukan mengajak untuk
turut serta dan berucap selamat pada perayaan agama mereka. Dimana di dalam
Al-Qur’an dijelaskan pada surat AL-KAFIRUN berikut ini :
1). Katakanlah: Hai orang-orang kafir
2). Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3). Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
4). Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
5). Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
6). Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku
Dari ayat diatas, dijelaskan kita diwajibkan untuk
toleransi dalam beragama dengan cara menghormati perbedaan yang ada. Bukan yang
dilakukan oleh kita kebanyakan sekarang, turut serta mengucapkan selamat pada
perayaaannya. Bahkan, sampai murtad dari agama karena alasan tertentu selain
Allah SWT. Naudzubillah
Semua keindahan dari menghargai perbedaan tersebut
terdapat pada video yang saya lampirkan(red-toleransi antar umat beragama).
Di Indonesia sendiri banyak sekali agama-agama yang
diakui, diantaranya Agama Budha, Hindu, Kristen, dan Islam. Di setiap perayaan
dari salah satu agama tersebut, maka umat agama lain harus dapat
menghormatinnya. Dimana masing-masing perayaan tersebut, antara lain Agama
budha adalah waisak, Agama Hindu adalah nyepi, sedangkan agama Kristen adalah
natal. Tak terkecuali pada perayaan umat muslim yang sedang berlangsung kali
ini, yaitu bulan ramadhan.
Di bulan ramadhan ini, sebulan penuh agama Budha,
Hindu, dan Kristen harus dapat menghargai umat islam yang sedang menjalankan
ibadah puasa. Mereka dapat melakukan toleransi tersebut dengan tidak makan dan
minum di siang hari dan tidak melakukan hal-hal yang dipandang tidak etis. Sikap
saling menghargai tersebut dapat pula dilakukan dari hal kecil dan sederhana di
sekitar mereka, seperti dengan teman atau kerabat yang sedang menjalankan
ibadah puasa. Selain itu, mereka juga harus dapat menghormati dengan warung
makan yang tidak bebas berjualan pada siang hari dan tempat-tempat yang dapat
menimbulkan maksiat ditutup oleh pemerintah selama bulan ramadhan ini.
Dari sikap saling menghargai itulah, kita tidak dapat
meng-ekspektasi-kan sebelumnya, dengan
adanya bulan ramadhan ini, semua agama dapat hidup dengan damai tanpa adanya
penolakan dari agama lain untuk menjalankannya. Apabila, semua sikap toleransi
tersebut dapat diterapkan pada bulain lain selain bulan ramadhan, maka seluruh
umat manusia di dunia ini dapat hidup rukun meski terdapat perbedaan.
Selamat menjalankan ibadah puasa para reader.
Tetap semangat menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya!
Semoga puasa kali ini berkah untuk kita semua dan ALLAH
Menerima amalan kita semuanya. Amiin Ya rabbal’alamiin


Tidak ada komentar:
Posting Komentar